SpongeBob SquarePants
Posted by : Naufal Ubaidillah Thursday, April 2, 2020





Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur yang tertulis didalam mushaf yang pasti kebenarannya, sebagai petunjuk seluruh umat agama islam.sangatlah penting dalam memahami dan mempelajari Al-Qur’an. Dengan mempelajari Al-Qur’an dan memahaminya dapat menambah keimanan kepada Allah swt serta banyak pelajaran yang dapat kita ambil didalam Al-Qur’an untuk bekal di dunia dan akhirat.
Al-Qur'an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-angsur.
Al-Qur'an terdiri dari 114 surat dan 30 Juz yang mana diawali dengan ummul qur'an atau biasa disebut surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. Didalam al qur'an terdapat dua jenis surat yaitu surat makkiyah dan surat madaniyah. Selain al qur'an sumber hukum kedua umat islam ialah al hadits.


1.      Menurut Bahasa, ada beberapa pendapat tentang asal kata Al-Qur’an, antara lain:
a.       Al-Syafi’i salah seorang imam madzhab yang terkenal (150-204 H) berpendapat bahwa: kata Al-Qur’an itu ditulis dan dibaca tanpa hamzah (al-Quran, bukan Al-Qur’an) dan tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama yang khusus dipakai untuk kitab suci yang diberikan kepada nabi Muhammad, sebagaimana nama Injil dan Taurat yang masing kepada nabi Isa dan Musa.
b.      Al-Fara’ seorang ahli bahasa yang terkenal, pengarang kitab Ma’ani Al-Qur’an (wafat tahun 207 H) berpendapat, bahwa Al-Qur’an tidak pakai hamzah dan diambil dari kata qara’in jamak qarinah yang artinya indikator (petunjuk), hal ini disebabkan karena sebagian ayat-ayat Al-Qur’an itu serupa satu sama lain maka seolah-olah sebagian-bagian ayat-ayatnya itu merupakan indikator (petunjuk) dari apa yang dimakud oleh ayat lain yang serupa itu.
c.       Al-Ash’ari seoang ahli ilmu kalam, pemuka aliran sunni (wafat 324 H) berpendapat, bahwa lafal Al-Qur’an tidak pakai hamzah dan diambil dari kata qarana(قرن) yang artinya menggabungkan. Hal ini disebabkan karena surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an itu dihimpun dan digabungkan dalam satu mushaf.
d.      AL-Lihyani seorang ahli bahasa (wafat 215 H ) berpendapat, bahwa lafal Al-Qur’an itu berhamzah bentuknya masdar dan diambil dari qara’a(قرء) yang artinya membaca, hanya saja lafal Al-Qur’an ini menurut Al-Lihyani adalah masdar bima’na isim maf’ul . Jadi qur’an artinya maqru’ (dibaca).

e.       Al-Zajjaj pengarang kitab ma’ani Al-Qur’an (wafat 311 H) berpendapat, bahwa lafal Al-Qur’an itu berhamzah berwazan fu’lan, dan diambil dari kata al-qar’u yang artinya penghimpun. Hal ini disebabkan karena Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menghimpun intisari ajaran-ajaran dari kitab-kitab suci sebelumnya.
f.       Dr. Subhi al-shalih pengarang kitab mabahits fi ulum Al-Qur’an mengemukakan bahwa pendapat yang paling kuat adalah lafal Al-Qur’an itu masdar dan synoneem/muradif dengan lafal qira’ah sebagaimana tersebut dalam Al-Qiyamah: 17-18
إن علينا جمعه وقرآنه (17)    فإذا قرآنه فاتبع قرآنه (18)
2.           Menurut istilah, Al-Qur’an mempunyai arti sebagai berikut:
a.         Ulama yang merinngkas definisi Al-Qur’an, atau definisi minim, seperti yang diriwayatkan dengan mutawattir dan ditulis didalam mushaf-mushaf misalnya:
القرأن هو الكلام المنزل علي النبي محمد صلي الله عليه وسلم و المكتوب  في المصاحف والمنقول بالتواتر
Artinya:Al-Qur’an ialah kalam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, tertulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawatir.
b.         Adapula Ulama yang membuat definisi Al-Qur’an secara maksimal, dengan panjang lebar, menyebutkan semua identitas Al-Qur’an yang meliputi: kalam Allah yang mu’jiz, diturunkan kepada nabi, diriwayatkan secara mutawattir, tertulis dalam mushaf dan membacanya merupakan ibadah, diawali dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.



Misalnya definisi dari syaikh Ali al-Shabuni :
هو كلام الله القرأن المعجز المنزل علي خاتم الأنبياء والمرسلين بواسطاة الأمين جبرىل المكتوبة في المصاحف المنقول إلينا بالتواتر المتعبد بتلاوته المبدوء بسورة الفاتحة والمختوم بسورة الناس
Artinya:”Al;qur’an ialah kalam Allah yang mu’jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rasul penghabisan dengan perantaraan malaikat terpercaya, Jibril tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada. kita secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.”
                        Definisi inilah yang dianggap sesuai dengan tujuan para Ulama Usuliyyin. Mereka mendefinisikan Al-Qur’an adalah lafal yan diturunkan kepada nabi, diriwayatkan secara mutawattir dan membacanya merupakan ibadah.
Kata-kata:”Diturunkan kepada Nabi dan Rasul penghabisan”, berarti tidak termasuk sesuatu yang sama sekali tidak diturunkan kepada nabi, seperti ucapan kita dan hadis nabi serta apa yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Muhammad, seperti Taurat, Injil dll.
            Kata-kata:”diriwayatkan secara mutawatir”, tidak masuk didalamnya semua yang bukan Al-Qur’an, ayat yang dimansukh dan qira’at yang tidak mutawatir.
            Kata-kata: “membacanya merupakan ibadah“, tidak termasuk hadits-hadits qudsi meski diriwayatkan secara mutawatir.  



Disebutkan di dalam kitab al-itqan karangan al-Suyuti bahwa Abu al-Ma’ali Shaizalah pengarang al-Burhan fi Musykilah Al-Qur’an (wafat 494 H) menyebutkan bahwa terdapat 55 buah nama Al-Qur’an. Bahkan Abu al-Hassan al-Harali (wafat 647 H) menerangkan bahwa lebih dari 90 nama untuk Al-Qur’an.
Dr.Subhi al-Salih berpendapat bahwa sebagian ulama berlebihan dalam menghitung jumlah nama-nama untuk Al-Qur’an, sebab mereka mencampur-adukkan antara nama dan sifatnya.
Diantara nama-nama kitab suci umat islam yang sangat terkenal ialah :
1.      Al-Qur’an dan nama ini dapat dilihat antara lain pada surah Al-Baqarah : ayat 185
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرءان هدى للناس وبينات من الهدى وا فرقان  (185)
Artinya : Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya di turunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara hak dengan yang batil).

2.      Al-Furqan, nama ini dapat ditemukan antara lain di dalam surah al-Furqan : ayat 1
تبرك الذى نزل الفرقان على عبده ليكون للعلمين نذيرا  (1)
Artinya : Maha suci (Allah) yang telah menurunkan al-Furqan kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.

3.      Al-Kitab, nama ini dapat ditemukan dalam surah al-Nahl : ayat 89
ويوم نبعث في كل أمة شهيدا عليهم من أنفسهم، وجئنا بك شهيدا على هــؤلآء، ونزلنا عليك الكتــب تبيــنا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين(89)
Artinya : Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).

4.      Al-Dhikr dan nama ini dapat dijumpai antara lain di dalam surah al-Hijr : ayat 7
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له, لحــفظون (9)
Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Dhikr (Al-Qur’an) dan sesungguhnya Kami (pula) yang memeliharanya.




Kata “qudsi” menurut bahasa berati “suci” dan “bersih”. Sedangkan kata “hadits qudsi” menurut arti bahasanya adalah Bersih. Biasanya disebut pula dengan sebutan hadits “Rabbani”, karena dihubungkan dengan kata “Rabb” yang berarti Tuhan.

Sedangkan menurut terminologi, hadits qudsi ialah sesuatu yang dihubungkan oleh Rasulullah SAW kepada Allah SWT selain Al-Qur’an, seperti sabda Rasulullah SAW :
يا عبادي! إني حرمت الظلم علي نفسي، وجعلته بينكم محرما، فلا تظالموا
Artinya: “Allah SWT berkalam,” Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan berbuat zalim terhadap Dzat-Ku sendiri dan Aku menjadikannya haram bagi kamu sekalian, maka janganlah kamu sekalian saling berbuat zalim.”

Sebagaimana perkiraan para sahabat yang menyebutkan “Bahwa Rasulullah saw bersabda dari apa yang beliau riwayatkan dari Tuhan-Nya”, dan lain sebagainya yang seperti itu.

Hadits Qudsi disebut hadits, karena memang dari perkataan Rasulullah saw dan merupakan hikayat Rasulullah saw dari Tuhan-Nya. Disebut qudsi karena memang hadits itu dihubungkan kepada Allah Yang Maha Quddus. Yang ditinjau dari segi yang memfirmankan, memang ia difirmankan oleh Allah Yang Maha Bersih dari segala sesuatu yang tidak patut bagi-Nya.

Hadits Nabawi ialah hadits yang berasal dari perkataan, perbuatan, persetujuan dan sifat Rasulullah saw(Qauli, Fi’li, Taqriri, Washfi).
Yang demikian itu jelaslah bahwa hakikat makna Hadits Qudsi berbeda dengan Al-Qur’an dan Hadits Nabawi.

Al-Qur’an mempunyai kekhususan-kekhususan dan keistimewaan-keistimewaan yang tersendiri yang tidak terdapat dalam hadits dan itulah yang membedakan antara Al-Qur’an dengan Al-Hadits. Kekhususan-kekhususan Al-Qur’an itu ialah:
1. Al-Qur’an yaitu mu’jizat yang kekal, dijaga dari perubahan dan pergantian, mutawatir lafadznya didalam semua susunannya, huruf-hurufnya, kalimat-kalimatnya.
2. Hukumnya haram meriwayatkan Al-Qur’an dengan mencukupkan artinya saja, dimana implisit menganggap sebagai Al-Qur’an tidak terjemahnya.
3. Hukumnya haram memegang Al-Qur’an untuk Al-Qur’an untuk orang-orang yang berhadas dan haram juga menyentuh Al-Qur’an untuk orang yang junub, dan begitu juga sepadan dengan sejajarnya.
4.    Hukumnya fadhu ’ain membaca  surat Al-fatihah dalam shalat
5.    Dinamakan Al-Qur’an
6.  Membacanya termasuk ibadah dan membaca setiap hurufnya mendapat pahala sepuluh kebaikan.
7.  Dari riwayat Imam Ahmad, haram hukumnya menjual Al-Qur’an,sedangkan Asy-Syafi’i menyatakan hukumnya makruh.
8.    Jumlah kata-kata yang terdapat didalam Al-Qur’an dinamakan ayat,sedangakan jumalah ayat-ayat yang terdapat didalam Al-Qur’an dinamakan surat
9.    Lafadz dan makna yakni dari Allah SWT dengan perantaraan wahyu yang jelas dan para ulama yang telah sepakat, lain halnya dengan hadits.




DAFTAR PUSTAKA

 Al-Maliki, Muhammad Alawi. 2006. ILMU USHUL HADIS. YOGYAKARTA: PUSTAKA PELAJAR.

Channa, Liliek. 2010. ULUM AL-QUR’AN DAN PEMBELAJARANNYA. SURABAYA: KOPERTAIS IV PRESS
Masyhur, Kahar. 1992. POKOK-POKOK ULUMUL QUR’AN. JAKARTA: PT.RINEKA CIPTA

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Naufal Ubaidillah. Powered by Blogger.

Copyright © 2012 Hishora -Otaku Place- Powered by Blogger - Designed by Naufal Ubaidillah